Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan satu dari tiga calon investor baru yang akan mengembangkan mobil listrik di Indonesia berasal dari merek Eropa.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin] Taufiek Bawazier mengungkap merek Eropa tersebut akan mulai membangun pabriknya tahun ini sedangkan produksi berlangsung 2024.
“Jadi tahun ini brand Eropa, nah produksinya itu 2024,” ucap Taufiek di IIMS 2023, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (20/2).
Taufiek belum mengungkap siapa identitas merek Eropa tersebut, tetapi dugaan mengerucut pada Volkswagen, asal Jerman.
Hal ini diperkuat pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia pada 2022 yang menyampaikan investasi Volkswagen segera masuk Indonesia, namun kala itu disebutkan untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik.
Bahlil juga telah bertemu dengan Chief Procurement Officer VW Jorg Teichmann di Kantor Kementerian Investasi/BKPM. Pertemuan dilakukan dalam rangka membahas mengenai pengembangan rencana investasi VW di Indonesia.
Lebih lanjut Taufiek menjelaskan Indonesia juga akan kedatangan investor lain untuk mobil listrik dari China dan Jepang.
Hanya saja tidak disebutkan identitas masing-masing merek itu.
“Saat ini tapi saya belum bisa omongin dulu, nanti kalau diomongin malah ini (tidak jadi),” kata dia.
Taufiek belum mengungkap siapa identitas merek Eropa tersebut, tetapi dugaan mengerucut pada Volkswagen, asal Jerman.
Hal ini diperkuat pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia pada 2022 yang menyampaikan investasi Volkswagen segera masuk Indonesia, namun kala itu disebutkan untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik.
Bahlil juga telah bertemu dengan Chief Procurement Officer VW Jorg Teichmann di Kantor Kementerian Investasi/BKPM. Pertemuan dilakukan dalam rangka membahas mengenai pengembangan rencana investasi VW di Indonesia.
Lebih lanjut Taufiek menjelaskan Indonesia juga akan kedatangan investor lain untuk mobil listrik dari China dan Jepang.
Hanya saja tidak disebutkan identitas masing-masing merek itu.
“Saat ini tapi saya belum bisa omongin dulu, nanti kalau diomongin malah ini (tidak jadi),” kata dia.
source : cnnIndonesia